Dianawati

Berkah Dalem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ponirah
Hari22 #TantanganGurusiana

Ponirah

Mbok Ranem duduk diklik kayu sementara wanita itu tiduran di bale bale kayu teras rumah. Semilir angin nan sejuk membuat suasana hati Ponirah ikut luluh. Belaian tangan simbok sebagai obat dari rasa terpuruk karena dibohongi oleh mas Joko. Setelah sekian lama berumahtangga, tiba-tiba ia menerima pesan melalui ponsel yang membuat Ponirah terhempas. Waktu itu ulang tahun suaminya seperti biasanya moment berkumpul bersama kedua anaknya. Ternyata kado yang diterima adalah foto-foto kebersamaan mas Joko bersama perempuan itu sekaligus dengan tanggal kejadian yang sudah dia abadikan selama bertahun tahun yang lalu. Hancur sakit hati dan setiap hari menangis. Namun di depan suaminya, Ponirah pura – pura tegar, dan mengambil sikap diam. Beberapa prinsip yang dikatakan mas Joko sebagai kepala keluarga sekarang terjawab sudah.

1. Saat berdinas keluar kota, Ponirah dan anak anaknya tidak boleh ikut. Alasannya biar konsentrasi ke pendidikan anak anak daripada ikut pindah pindah terus. Biar mas Joko yang pulang sebulan sekali. Namun bukannya sebulan sekali, malahan setahun sekali baru pulang.

2. Saat pernah bersama, mas Joko selalu keluar malam dan pulang pagi.

3. Sikapnya kasar kepada Ponirah dan anak anaknya.

Sekarang terjawab sudah, dibalik semua itu mas Joko mempunyai perempuan lain dan sudah mempunyai anak perempuan. Kabarnya sudah menikah siri tanpa seijin Ponirah. Ponirah hanya bisa menangis dan sakit yang luar biasa dibohongi suami yang sudah menjadi ayah anak anaknya.

Sebelum mengetahui kebenaran ini Ponirah sering mengeluarkan air mata tanpa sebab ketika membayangkan mas Joko. Juga sering sakit kepala, sakit di pundak serta lambung tanpa ada sebab secara medis. Merasa sakit atau tidak nyaman, namun akan hilang ketika bertemu mas Joko. Anak anak juga begitu takutnya dengan sosok bapaknya. Terobsesi melakukan apa saja yang diperintahkan dengan ketakutan yang sangat. Oh apakah sebenarnya yang terjadi? Benarkan suaminya menggunakan guna guna di zaman modern ini untuk tujuan tertentu, padahal tindakan tidak diperbolehkan di agama apapun. Tetapi dilakukan terhadap istri dan anak anaknya agar perbuatan dengan perempuan itu tidak diketahui. Namun sepandai pandainya tupai melompat suatu saat terjatuh juga. Ponirah menepis prasangka guna guna mas Joko terhadap dirinya dan anak anak. Lamunannya buyar dengan tepukan simbok Ranem. “Mohon ampun pada Gusti Allah Nduk, semoga mas Joko di beri hidayah. Keluargamu ayem tentrem. Biarkan Allah yang bertindak memberi keadilan pada dirimu. Semua ngunduh wohing pakarti. Sabar dan tawakal,” simbok memeluk erat Ponirah yang masih menangis dengan jalan hidup yang di alaminya.

“Sakit Mbok, harus bagaimanakah Ponirah bertindak Mbok?” tanyanya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sampai melu nangis...bun.salam buat ponirah ya...

05 Feb
Balas

Kisahnya mengharukan,semangat terus.Salam knl Dianawati....

05 Feb
Balas

Semangattttt Bun, salam literasi. Sehat sukses selalu

05 Feb



search

New Post