Dianawati

Berkah Dalem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dahsyatnya Uang
Hari26 #TantanganGurusiana

Dahsyatnya Uang

Selalu dini hari saat jam 2. Saat orang tertidur dengan lelapnya, mataku tidak bisa terpejam. Beberapa hari ini sejak terungkap kisah perseteruan Mbak Linda dengan Mbak Isang. Apalagi kalau bukan masalah uang. Tentunya yang jadi korbannya adalah anak -anak. Syafa, Rena, Yuda dan Shakil. Mereka semua ikut pindah ke rumahku dan yang mengurus segala keperluan sehari-hari adalah aku, Rina tantenya.

“Syafaa, Rena bangun! Jam berapa ini? Ayo lipatin selimut dan tata kamar tidur.” Sudah teriakan ke lima di pagi hari. Sedang Yuda dan Syakil masih harus dipakaikan baju. Belum lagi sarapan. Pusing Rina dibuatnya.

“Ayookkk cepet! Keburu macet. Kalau terlambat sekolah, Tante gak nanggung resikonya ya,” ujar Rina buru-buru memasukkan bekal masing masing ke kotak makanan.

“Jam 06.00 belum siap di mobil, tante tinggal!” ultimatumnya. Secepat kilat keponakan-keponakannya masuk kamar mandi, pakai baju dan sungguh di luar dugaan sudah siap dalam mobil.

“Sikat gigi tidak kamu Syafa?,” tanya Rina. Yang ditanya Cuma melongo. “Belum tante, lupa! Habis diultimatum sih,” membela diri.

“Brrrrrrr, sikat gigi...” Sekarang!” perintah Rina dengan teriakan dolbi stereo. Terkejut campur takut gadis itu melompat keluar mobil dan menghilang bagai cheetah. Datang lagi dua bocah sambil mulutnya belepotan saos.

“Syakil dan Yuda ambil tisu. Lap sekitar mulut kalian yang belepotan saos itu! ”

“Ya Tante,” jawab Syakil walaupun tangannya masih memegang ayam goreng ia masuk rumah lagi untuk ambil tisu sekalian buat Yuda.

Rina menghela napas panjang. Gara-gara uang saudara bisa bengkerengan. Tidak seberapa namun imbasnya ke seluruh keluarga, terutama anak-anak. Yang repot aku, sebagai saudara kandung dan paling bungsu sendiri ketiban awu anget. Semua anak-anaknya dititipin, dengan alasan supaya anak-anak tidak tahu persetujuan mereka.

Terhenyak Rina saat waktu hampir pukul 06.00 pagi.

“Woiiiiii, suwene rek! Syafa, Rena, Syakil, Yuda. Buruannn,...” teriakannya tak berimbas. Sekali lagi...”Buruannn, woiii. Ayokkk!”

Baru empat keponakannya itu muncul satu-satu.😔

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post