Dianawati

Berkah Dalem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si Itok
Hari16 #tantangangurusiana

Si Itok

Itok merapikan rambutnya yang dicukur model virus Corona. Lagi in katanya. Tidak perduli kawan-kawannya menertawakan bentuk potongan rambut seperti jamur payung. Lalu merapikan pakaian yang dikenakannya, atasan hijau dengan ukuran XXXL bawahan kulot hitam. Dengan badan besar 130 kg, Itok tetap percaya diri menggandeng gadis yang datang bersamanya, melangkah menuju reuni itu.

"Itok, kamu bilang dress code buat cewek casual kaos putih dan jins. Kenapa mereka pakai beragam warna?" Ucap Nayla pelan

"Aku nggak bilang itu dress code buat semua perempuan. Aku bilang itu dress code buat kamu,"sahut Itok santai sambil mengerlingkan mata sipitnya

"Kenapa begitu?" tanya Nay masih tak mengerti pada laki laki bertubuh tambun itu

" Karena aku suka liat kamu pakai jins sih," jawab Itok

"Iiihh jadinya aku yang aneh sendiri Tok, lihat tuh sekeliling kita," Nay cemberut

"Tidak kenapa Nay, kan ada aku. Hehehe." Itok tersenyum simpul

"Uasemmmm awakmu Tok. Itu ada Rangga," Nayla menahan rasa berdesir yang krmbali menyengat pipinya. Hari ini dia senang sekali, walau dikerjai sama Itok tapi hatinya berbunga-bunga.

"Kamu datang juga Nay," sahut Rangga menyapa. Dia menatap Itok sekilas dan melirik Nayla. "Siapa nih? Bodyguard baru? Kayaknya bukan angkatan kita," lanjutnya. Itok menerima uluran tangan Rangga.

"Selamat datang di reuni angkatan kami. Saya permisi dulu ya," ucap Rangga. Dia menoleh pada Nayla seraya menggangguk samar.

"Kenapa aku merasakan ada ekspresi gak suka dari temanmu tadi Nay?" tanya Itok setelah Rangga menjauh.

"Aku gak mau membahas soal itu ah. Ayo kita ke bagian pojok, sudah banyak tersaji makanan. Ada minuman Dawet Ayu Banjaran," ajak Nay menuju ruangan reuni angkatannya.

"Halo tdman-teman selamat datang di reuni angkatsn XIX. Rasanya senang sekali bisa bertemu setelah 15 tahun sejak kita lulis SMA. Sekarang, aku akan mengajak bernostalgia ke masa lalu. Dengan memainkan biola disini," Rangga terlihat memberi sambutan di atas panggung

Dia menopang biola di bahu, memainkan lagu "Forever Love"

Nay terkesiap. Itu adalah lagu favoritnya yang dinyanyikan saat Rangga menyatakan sukanya. Bagai mengalami deja vu Nay mengalami suasana dulu, saat ia terkejut, malu, senang dan tersipu dengan cara Rangga mengungkapkan cintanya.

"Nay, Nay! Ndomblong ae Rek. Ini lho ada es serut," Itok membuyarkan memori masa lalunya. Mulutnya susah untuk bicara, ternyata penuh dengan gorengan udang tepung, tangan kanannya membawa es serut, tangan kirinya ada sepiring rujak cingur.

"Ih nyebelin Tok, aku kan lagi sedikit menghayati dia nyanyi sekarang," jawab Nay.

"Yang berlalu biarlah berlalu, buka lembaran baru Nay. Kalau jodoh pasti disatukan lagi. Yuk makan keburu habis!"

Dasar Itok, sahabat kecilnya yang selalu mendukungnya. Jika salah langkah pasti langsung pangkas habis tanpa tedeng aling aling. Kalau benar, tentu dapat pujian, biasanya cuma bilang di pesan ponselnya good job! Kelemahan laki-laki tambun itu tidak tahan lapar. Suwun Itok!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ceritanya begitu tulus perjuangan itok utk membahagiakan seseorang...roman romannya itok sdh kurusan dech bun...

30 Jan
Balas



search

New Post