Dianawati

Berkah Dalem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merindu
Hari9 #Tantangangurusiana

Merindu

Sejak Rangga menuntut ilmu ke negeri Tirai Bambu untuk memperdalam keahlian bahasa Mandarin, Nayla mengalami banyak hal. Mengetahui sebenarnya arti seorang sahabat. Kejadian yang tidak kita harapkan akan terjadi, malahan membawa kebaikan buat kita.

Carien sebagai sahabat ternyata membohonginya. Nay sama sekali tak berharap akan mendengar penjelasan hubungan antara Rangga dan Carien. Saru- satunya hal yang terus menggerayangi pikirannya adalah Rangga! Dua tahun tanpa Rangga terasa menyiksa banget, berjuang menghadapi long-distance-relationshit. Ingat waktu itu di Bandara Sukarno Hatta melepas kepergian laki laki supernya bersama sahabatnya Carien. 

“Nangis tuh dia,” sahut Carien melihat pada Rangga. Lihat tingkah Nay  jadi alay.

Rangga tertawa memaksa,”Udah Nay, ngapain ah pakai nangis. Gak biasanya!”

“Nyesek tahu Ngga!” masih mewek dan Cuma kata-kata itu yang keluar dari mulutnya walau sekuat tenaga mau membuka mulutnya.

Rangga menggangguk dan mencium kening, pipi lantas memeluk Nay erat. Carien memandang iri dengan tekad ingin mendapatkan duplikat seperti laki-laki di hadapannya. Ia bergumul dengan hati dan persahabatan.  

“Jangan lama lama ya nyelesein kuliahnya. Aku tunggu kamu,” gadis itu kembali terisak. Rangga mengusap puncak kepala Nay.

“Ayo siap-siap check-in Ngga!” Carien mengingatkan.

“Safe flight ya,” ia mencari persediaan tissue dalam tas kulit yang disandangnya tapi...ups! sudah habis maka sasaran berikutnya lengan baju yang dipakainya.

Pria pujaannya itu mendekatkan tubuh ke tubuhnya, menghapus air mata dengan tangannya.

“Sudah dong, cantik. Nggak jadi pergi nich aku,” Rangga memeluk dengan sayang tanpa malu-malu mengecup bibir nya berkali-kali. Pelukan Rangga kali ini rasanya tak ingin dilepaskannya. 

“I'll miss you,” bisiknya

Rangga kembali memberi kecupan sekilas pada bibir, dan sukses membuat Nay mematung. Carien hanya memandang kosong tak bergeming tapi ujung-ujungnya jantungnya ikut berdesir berdetak hebat. Oh my God!

“Sorry,” ucapnya melihat Nay tak bereaksi sama sekali. “ Dikit nggak apa-apa ya? Saat ini sekali saja. Aku rindu kamu selalu. Dosanya biar aku yang tanggung.”

Nay menatap kedua mata milik Rangga. Kenapa ciumnya cuma sesaat gitu doang? Ciuman lama atau sebentar kan tetap dosa. Kenapa enggak sekalian lama, sesal Nay dalam otaknya mulai nakal berimajinasi liar. Lalu tersentak dengan tepukan tangan di pundaknya. Ya Allah...ampunilah aku barusan mengharapkan yang lebih dari Rangga. Ampuni karena gagal melawan keinginan jasmani rasa hawa nafsunya.

“Nay, perlu ditinggal nih pacarmu. Jadi enggak berangkat?” tanya Carien seolah memberi kode pada Nay dan sindiran halus pada Rangga.

“Jangan!” pinta Nay. 

“Ya sudah, jangan melow. Biasanya jadi wanita perkasa dan tangguh. Yang kulihat jauh deh dari profil itu,” terkekeh Carien. Namun jauh di lubuk hatinya ada keinginan mendapatkan hal yang sama bahkan semakin kuat melihat gagahnya Rangga menenteramkan hati gadis pujaannya.

“Tunggu aku lulus ya Nay,” pinta Rangga merangkai kata perpisahan. Nay menggangguk.

“Iya! Cepetan balik. Aku enggak mau single ngenes begini. Sukses studimu ya,” tuturnya seraya  melepaskan pelukan Rangga. Gantian memandang sahabatnya Carien.

“Selamat belajar ya Rien. Sukses untuk kamu,” memberi pelukan pada gadis itu dengan tulus.

Nay berjalan dengan gontai sambil mencari tempat ia bisa cangkruk minum soft drink dengan santai melepas kepenatan di sekitar bandara. Ada sesuatu yang tersirat yang dilihatnya dalam diri Carien. Sesuatu yang ingin dibuang jauh-jauh dalam pikirannya. 

Nay malu mengenang apa yang dilakukannya barusan dengan Rangga. Mengapa ia tidak bisa menahan diri? Malunya, sambil menutup wajahnya sendiri. Sebagai wanita, harusnya jangan memberikan cinta 100% pada lelakinya. Padahal belum resmi menikah! Tergiang nasihat simbok Ranem sebelum merantau dulu. Bodohnya aku, Nay berkata dengan dirinya sendiri.

Nay bersiap dengan kejadian yang akan dihadapinya. Kejadian besar yang akan mengubah hidupnya di masa depan. Intuisinya merasakan itu.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali Bu ,masih, lanjut kan?

23 Jan
Balas

Syiappp Ibu

23 Jan

Wooh ceren...

23 Jan
Balas



search

New Post